Kemiskinan tidak bisa menahan seseorang untuk mencapai kesuksesannya. Hal inilah yang dibuktikan oleh Edson De Godoy Bueno. Edson dilahirkan dalam sebuah keluarga yang miskin, hal ini memaksanya untuk mulai bekerja di usia yang sangat relative muda. Umur 10 tahun, ia menjadi tukang semir sepatu, dan disanalah ia menciptakan konsep pelayanan yang baru, untuk memenangkan persaingan dan memuaskan pelanggannya, dia melayani klien langsung di rumah mereka sendiri.
Saat itu sepertinya Edson sepertinya tidak begitu menitik beratkan perjuangannya di dunia pendidikan. Dan ketika ia memutuskan untuk mempelajari ilmu kedokteran, hal tersebut cukup mengejutkan. Namun ternyata Edson melakukan dengan segenap hati hingga dia bisa mencapai impiannya di dunia kedokteran.
Di Rio de Janeiro, dimana Edson menimba ilmu kedokteran, dia ditunjuk sebagai dokter jaga di Sao Jose Clinic, Distrik Baixada Fluminense. Klinik itu dalam keadaan bankrut saat Edson bekerja di sana, dan hal itu membuatnya harus rela bekerja tanpa gaji. Setelah berjalan enam bulan lamanya, Edson mengusulkan agar ia bisa menjadi mitra klinik tersebut dengan menggunakan gaji yang selama enam bulan ini belum di bayarkan sebagai modalnya.
Setelah beberapa tahun berlalu, Sao Jose menjadi rumah sakit bersalin terbesar di Negara tersebut. Bangkitnya rumah sakit tersebut menghasilkan uang cukup banyak yang memampukan untuk mengakusisi satu rumah sakit lagi, yang kemudian menghasilkan satu rumah sakit lagi, dan satu lagi... dan roda it uterus berjalan hingga Amil didirikan pada tahun 1978.
Edson akhirnya harus merelakan diri untuk keluar dari dunia kedokteran dan mendedikasikan dirinya sepenuhnya pada pengelolaan bisnis. Pada tahun 2003, perusahaannya mencatat pendapatan hingga $ 2.5 milliar. Bakan dalam kondisi resesi, perusahaan ini tetap melaju dengan pertumbuhan 45 % pertahun selama sepuluh tahun berturut-turut dan meraup keuntungan sebesar 800 juta dolar di negara yang perekonomiannya hanya sepersepuluh dari Amerika Serikat.
Salah satu kunci keberhasilan yang di bagikan oleh Edson adalah hasrat. Hal ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara.
"Anda harus merasakan hasrat dalam mengerjakan apa yang Anda kerjakan. Hasrat adalah faktor penentu dalam kesuksesan."
Saat ini bukanlah masalah peluang apa yang ada saat ini, namun apa yang menjadi hasrat Anda dimana Anda bersedia melakukannya dengan sepenuh hati tidak perduli berapapun harganya hingga hal tersebut menjadi berhasil.
Kesuksesan dalam bisnis melibatkan berbagai aspek, seperti visi, momentum, modal dan yang terpenting adalah ketekunan. Karena terkadang, keberhasilan datang tidak secara instant, dia membutuhkan proses.
Sumber : Adaptasi dari : The Trump Way of 3 Minutes, Ricardo R Bellino, BIP